Minggu, 06 November 2011

Kebersihan Sekolah Tanggung Jawab Siapa ?

Kebersihan sekolah tanggung jawab siapa? Pertanyaan tersebut terlintas dibenak saya ketika Bu Yati Cahyati, S.Pd (salah satu guru PLH di SMP N 2 Kota Tasikmalaya ) merasa keberatan jika guru selalu disalahkan terhadap lingkungan sekolah yang kotor. “Saya sudah capek nyuruh anak-anak . Coba saja lihat siswa-siswi setelah pulang sekolah, yang sibuk nyapu. Besok pas anak-anak masuk juga sudah kotor lagi” jelas Bu Yati.

Guru adalah teladan bagi anak-anak. Mau tak mau, guru memiliki peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bersih dan nyaman. Jadi tamu yang datang ke sekolah SMP N 2  tidaklah salah jika tamu tersebut langsung menegur gurunya. Permasalahan mengatasi lingkungan sekolah yang bersih bukanlah suatu hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Namun, jika masalah ini tidak segera diatasi, sekolah akan menjadi sumber penyakit bagi siswa-siswanya.

Di dalam Islam, kebersihan merupakan sebagian dari iman. Kebersihan akan menciptakan keindahan. Setiap manusia pasti menyukai keindahan karena keindahan akan mendatangkan kenyamanan. Sekolah yang bersih membuat siswa nyaman belajar. Jadi pada hakikatnya mengatasi kebersihan lingkungan sekolah tidaklah terlalu sulit. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh seorang guru namun membutuhkan kesabaran yang ekstra dalam mengatasi siswa-siswa yang membandel. Mulai dari guru selalu memberi contoh bila membuang sampah selalu di tempatnya, guru wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan terutama pada saat siswa-siswi makan dan minum dalam kelas, bungkusnya ditaruh dalam kolong bangku dan mencatat siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan pada buku saku/ buku pelanggaran. 
Cara lain yang bisa dilakukan yakni mendirikan Bank Sampah. Bank sampah ini bertujuan untuk menampung sampah-sampah yang dikumpulkan oleh siswa dari lingkungan sekolah atau di luar sekolah. Sampah-sampah tersebut dibeli dari para siswa untuk kemudian dijual kembali kepada pengepul . Pengepul yang akan menentukan nilai ekonomis dari sampah-sampah tersebut. Uang yang diperoleh dari pengepul tersebut akan dimasukkan ke dalam tabungan sampah yang dimiliki oleh siswa.
Selain itu, Guru pun bisa menjadikan sampah-sampah tersebut menjadi media pembelajaran atau sumber pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa atau diolah kembali menjadi barang kerajinan yang mempunyai nilai tambah oleh para siswa. Barang keterampilan tersebut berupa keset, bunga kering, daur ulang kertas dan hiasan dinding. Mari kita ciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan bersih.

Dengan tujuan kita menjaga Kebersihan sekolah, maka sekolah kita pun akan indah, asri, sejuk dan nyaman untuk ditempati, jadi JAGALAH KEBERSIHAN SEKOLAH , janganlah kita sepelekan yang namanya ” SAMPAH ” dan jangan lupa selalu membiasakan MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA :)
Sekian info dari Saya semoga bermanfaat dan bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar